Perbedaan dari Pendekatan Top-Down Dan Pendekatan Bottom-Up

Pertanyaan : Coba Anda analisa perbedaan dari pendekatan top-down dan pendekatan bottom-up, kemudian tentukan pendekatan yang paling baik menurut Anda!

Jawaban: Strategi manajemen yang sering digunakan adalah manajemen top-down, di mana kepemimpinan organisasi menetapkan tujuan dan menginformasikan tim tentang tujuan tersebut. Strategi ini digunakan ketika para eksekutif organisasi menyampaikan tujuan kepada semua tim dalam organisasi manajemen. Manajemen top-down memiliki keuntungan dan kerugian di setiap jenis organisasi. Manfaatnya adalah dapat digunakan pada hampir semua jenis organisasi karena penerapannya cukup sederhana. Manajemen tingkat atas menetapkan program dan kegiatan dan para karyawan atau tingkat manajemen tingkat bawah tinggal melaksanakan program yang direncanakan Kelemahan dari manajemen top-down adalah karyawan dapat merasa tidak familiar dengan program organisasi karena mereka tidak terlibat dalam penetapannya. Ini berdampak pada retensi staf. 

Kebalikan dari manajemen top-down, bottom-up merupakan pendekatan manajemen dengan proses pengambilan keputusan bersumber dari menajemen level bawah yang diteruskan ke manajemen level atas. Kelebihan dari bottom-up salah satunya karuyawan yang merasa didengar pendapatnya akan termotivasi untuk menjalankan  pekerjaan mereka dengan kemampuan terbaik. Pendekatan ini juga membuat karyawan mampu menetapkan sasaran yang selaras dengan  kelebihan mereka. Dengan begitu karyawan dapat mencapai tujuan  mereka dengan mudah. Sedangkan kekurangannya para karywan sering kali tdak memiliki wawasan yang memadai terkait visi dan misi sebuah bisnis.  Kurangnya pemahaman ini menyebabkan ketidak mampuan mereka dalam mengidentifikasi dan menetapkan sasarannya agar selaras dengan visi dan misi perusaahan. Selain itu para karyawan mungkin tidak memiliki dukungan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengemudikan pendekatan ini dengan baik.  Sehingga pendekatan manajemen ini tidak sesiap Top-down untuk diterapkan dalam sebuah perusahaan.

Jadi perbedaan mendasar dari kedua pendekatan manajemen ini adalah alur pengambilan keputusannya dimana top-down menitiberatkann pada pengambilan keputusan yang bersumber dari top manajemen sedangkan bottom up lebih demokratis yaitu mengambil keputusan dengan mempertimbakan usulan dari manajemen level bawah. Sehingga jika dilihat dari sisi keprkatisan penggunaanya, maka menurut saya pendekatan Top-Down lebih baik dibandingkan dengan Buttom-Up. Namun pendekatan Top-Down memerlukan karakter kepemimpinan yang kuat sehingga setiap program yang direncanakan dapat dijalankan oleh kawyawan dengan baik.