Budaya Akademik menurut Al-Quran dan Hadis

Istilah budaya akademik mengacu pada lingkungan di mana praktik pedagogis tertentu, seperti mengajar dengan rajin, membandingkan dan membedakan berbagai bidang pengetahuan, bereksperimen dengan ide-ide baru, dll., Telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Dalam dunia Pendidikan,  yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam, budaya akademik yang kuat adalah suatu keharusan mutlak.Setiap Muslim harus berdedikasi dan gigih dalam mengejar pengetahuan, karena ini adalah bagian dari tradisi ilmiah Islam. Islam, yang menekankan nilai kecerdasan dan kelicikan, menawarkan banyak pembenaran untuk mempelajari hal-hal baru.

Rasulullah bersabda “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” [HR. Muslim].

Alqur’an telah menerangkan beberapa budaya akademik yang perlu dipegang dalam menuntut ilmu.

Berfikir rasional

Berpikir rasional adalah ciri utama ajaran Islam, aka Alquran mengajarkan setiap orang untuk membumikan budaya akademik, yaitu menggunakan tradisi keilmuan yang didasarkan prinsip-prinsip rasionalitas. Dalam surat Ali-Imran/3:190-191 telah disebutkan bahwa seorang muslim yang memiliki karakter berbudaya akademik disebut dengan istilah Ulul albab yang secara kebahasaan mengandung arti ” orang-orang yang memiliki akal yang mumi”. Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa mereka memiliki paling tidak dua karakter yaitu: ” orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring” dan “mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

Kesadaran mengakui kebesaran Allah

Dalam surat Ali-imran/3: 192 juga telah dijelaskan bahwa tanda kebesaran Allah SWT yang ada di alam raya ini hanya akan dapat ditangkap oleh orang-orang yang mau mencurahkan akal dan pikirannya dan disertai dengan kebersihan hati untuk selalu mengingat Allah SWT”. Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa dari usaha tersebut maka lahirnya sebuah kesadaran yang tulus untuk mengakui betapa agungnya Allah SWT dan betapa lemahnya manusia di hadapan maha kuasa Allah SWT.

Mengikuti apa yang baik

Karakter yang ketiga terdapat pada surat Al- Zumar/39: 18. yang artinya “yang mendengarkan perkataan selalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.

Komentar